Rabu, 24 Desember 2014

Bisnis Penyemaian Benih

Tak disangka, sektor pertanian ternyata memiliki lini yang cukup luas. Mulai dari bisnis yang dikerjakan di sawah, pasar, industri hingga kantor pemerintahan semua dapat dicakupkan kesana. Lebih detail lagi di setiap lini masih dibagi-bagi lagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang menjadikan lini tersebut mencakup bidang kerja yang juga lebih luas. Sayang sekali lini-lini pada sektor pertanian sering tidak dilirik sebagai bidang usaha yang menjanjikan. 

Beberapa waktu lalu saya ketemu seorang pengelola bank perkreditan yang sudah berpengalaman puluhan tahun, dalam sebuah pertemuan. Dalam perbincangan singkat tersebut beliau menanyakan pekerjaan saya, saya pun menceritakan sedikit karena tak mau dikira sombong dan karena saya menghormati beliau sebagai orang yang lebih tua. Di akhir cerita saya beliau agak sedikit terkejut bahwa ternyata bidang pertanian pun memiliki sektor industri, yang kebetulan waktu itu saya masih bekerja di perusahaan benih maka yang saya ceritakan ya perusahaan benih. Beliau pikir pertanian itu pekerjaannya di seputar sawah atau kebun saja. Tampaknya beliau juga tidak tahu kalau usaha di bidang pertanian itu bisa sangat menjanjikan. Malah kata beliau selama ini perkreditan yang dikelolanya tak pernah bersedia investasi pada usaha pertanian karena tak tahu kalau bisnis pertanian itu pun bisa menghasilkan untung berlipat, semacam takut jadi kredit macet. Padahal, bisnis pertanian itu secara logis pasti menjanjikan, bagaimana tidak semua orang butuh makan, sementara tidak semua mampu mencukupi kebutuhannya sendiri, selalu butuh pelaku pertanian untuk memperoleh barang kebutuhan pokoknya untuk makan itu sendiri. Tapi ini tidak tertpikirkan oleh sebagian orang, mereka lebih memandang sektor perdagangan, industri atau transportasi jauh lebih menjanjikan. Saya pun jadi miris dan berpikir memang benar adanya bahwa "tak kenal maka tak sayang, tak tau maka tak mau".

Kali ini saya mau membicarakan salah satu bisnis pertanian di lini penyemaian benih atau penjualan/jasa pembuatan bibit sayur yang cukup menjanjikan. Dulu saya pun tak tau kalau banyak petani menggunakan bibit dengan membeli atau memesan pada penyemai bukannya menyemai sendiri. Tapi ternyata petani sayur justru lebih sering membeli sudah dalam bentuk bibit dengan alasan repot, tak sempat karena mengurusi persiapan lahan, tidak mahir menyemai (padahal kan pintar nanam, dan ternyata penyemai dan petani yang biasa bercocok tanam di lahan merupakan 2 keahlian yang berbeda...saya cuma bengong) atau tak punya tempat untuk menyemai (iya juga, karena menyemai butuh sungkup/rumah-rumahan, rak semai dan media khusus, maka kalau tak sekalian banyak tentunya tidak efisien, ini yang jadi pertimbangan banyak petani untuk memutuskan beli bibit siap tanam).

Bisnis penyemaian benih hortikultura seperti kubis, cabai, kubis bunga, broccoli, tomat, dll banyak tersebar di daerah-daerah yang dekat dengan area pertanian sayur seperti, ngablak-magelang, dieng-wonosobo atau kledung perbatasan wonosobo-temanggung dan masih banyak lagi yang lain. Daerah tersebut selain dekat dengan konsumennya, juga dekat dengan sumber daya manusia yang ahli menyemai. Jadi tak salah kalau mau mencari bibit sayur tanpa harus menyemai sendiri bisa datang langsung ke tempat-tempat tersebut. Selain menjual bibit yang ready stock biasanya penyemai juga terima pesanan dengan varietas sesuai permintaan. 

Konon bisnis penyemaian ini dapat mendatangkan keuntungan yang besar. Modal tidak terlalu besar dan perputaran uang cepat karena umur bibit siap jual paling hanya dua atau tiga minggu tergantung jenisnya. Asal perawatan bagus dan benih yang digunakan juga bagus dengan daya tumbuh yang tinggi serta benih tersebut banyak diminati maka jarang mereka menuai rugi, kecuali jika pembeli bibit mereka hutang dan tidak kunjung membayar karena gagal panen, barulah mereka merugi.

Bagaimana, tertarik bisnis penyemaian benih?

Tidak ada komentar:

Galeri

Galeri
Eastern Rise (F1-Hybrid produk PT Known You Seed)